Puisi Tentang Ayah yang Bekerja Keras _Peran Ayah/Bapak yang berkewajiban menafkahi dan mendidik keluarga memang tidak bisa dianggap enteng dan dipandang dengan sebelah mata. Demi kebutuhan dan ketenteraman lahir batin anak-anaknya serta anggota keluarga inti yang lain, ia tak pernah padam semangatnya dalam membanting tulang bekerja keras sejak pagi hingga sore, bahkan sampai lembur malam. Hebatnya, uang hasil peras keringatnya pun selalu diberikan kepada anggota keluarganya dengan penuh keikhlasan. Sebagai Ayah Sejati, ia pun selalu berusaha dan berdoa agar anak-anaknya bisa menjadi anak yang berguna bagi sesama.
Papaku Sayang Papaku Malang
(Karya: Masyhuri, 22 Maret 2017 )
Guritan letih di dahimu
Terbias jelas siratkan seribu perjuangan yang belum jua berkesudahan
Sementara usiamu telah senja...
Sorang diri kau pikul beban hidup berbalut kepayahan tak kau hiraukan
Dari ganasnya takdir zaman
Buat kau tergilas dan terkuras
Sementara kami anak-anakmu
Tak kunjung datang membantu
Kejamnya kami!!!
Sering kali tubuhmu terluka dan terkulai sakit, tak berdaya
...Kau tetap bersahaja
Papa...betapa lelahnya engkau
Wahai saudara-saudaraku, anak papa tersayang
Begegaslah, jangan berpangku tangan
Ringankan beban papa
Jangan hanya jadi beban
Jangan jadi anak manja
Wahai saudara-saudaraku...berpikirlah...
...papa sudah renta!
Baca juga Puisi tentang Rasa Penasaran Anak pada Wajah Ibunya