Berstatus sebagai seorang Janda bukanlah suatu pilihan bagi para wanita yang sudah menikah, menjadi Janda merupakan salah satu cobaan bagi para Istri yang ditinggalkan suaminya karena perceraian, baik cerai hidup maupun mati. Bagi Janda karena cerai mati, yang sudah punya anak satu, dua, tiga, atau lebih dari itu, maka di tengah kesedihan berpisah dengan suaminya, si Janda yang berstatus menjadi Ibu juga punya tugas mengasuh dan mendidik anak. Nah, pada tugas inilah perjuangan dan pengorbanan Janda beranak nampak terasa begitu berat, sehingga mereka adalah seorang Ibu yang Super Tangguh dalam mengasuh anak tanpa adanya suami. Selanjutnya, silakan baca puisi tentang Perjuangan dan Pengorbanan Seorang Janda dalam Membesarkan Anak-Anaknya, yang di bawah ini.
Balada Istri Tanpa Suami
(Karya: Masyhuri, 14 Maret 2017)
Ibu....begitu aku memanggilnya
Kau tak melahirkanku
Bahkan kau tak banyak mengenalku
Tapi kau menginspirasiku tuk merakit patahan kata
Membaitkannya menjadi sebentuk puisi....tentang hidupmu dan perjuanganmu
Ya perjuanganmu ibu....
Seorang perempuan manja
Yang terpisah dari belahan jiwa
Harus bergelut gemulai
Dengan kerasnya kehidupan
Membesarkan anak-anakmu
Melindungi dengan segala kelemahanmu
Mengasihi dan menyayangi mereka dengan cintamu
Yang tinggal sesabit saja sejak perpisahan
Ibu...begitu aku menyebutnya
Kau berjalan di garis terdepan
Di tengah laga peperangan
Ibu...kau pahlawan sejati
Pembela si buah hati
Demi kebahagiaan di masa nanti
Ibu... setegar jiwamu, selembut hatimu terkadang kulihat ada setitik air mata
Tergenang di kedua sudut matamu
Air mata kelelahan
Air mata kerinduan
Demikian Puisi Tentang Janda yang Tangguh dalam Mengasuh Anak-Anaknya. Baca juga Puisi tentang Kerinduan Anak Terhadap Ibunya yang Telah Meninggal Dunia
Foto Ilustrasi via http://www.vemale.com
Balada Istri Tanpa Suami
(Karya: Masyhuri, 14 Maret 2017)
Ibu....begitu aku memanggilnya
Kau tak melahirkanku
Bahkan kau tak banyak mengenalku
Tapi kau menginspirasiku tuk merakit patahan kata
Membaitkannya menjadi sebentuk puisi....tentang hidupmu dan perjuanganmu
Ya perjuanganmu ibu....
Seorang perempuan manja
Yang terpisah dari belahan jiwa
Harus bergelut gemulai
Dengan kerasnya kehidupan
Membesarkan anak-anakmu
Melindungi dengan segala kelemahanmu
Mengasihi dan menyayangi mereka dengan cintamu
Yang tinggal sesabit saja sejak perpisahan
Ibu...begitu aku menyebutnya
Kau berjalan di garis terdepan
Di tengah laga peperangan
Ibu...kau pahlawan sejati
Pembela si buah hati
Demi kebahagiaan di masa nanti
Ibu... setegar jiwamu, selembut hatimu terkadang kulihat ada setitik air mata
Tergenang di kedua sudut matamu
Air mata kelelahan
Air mata kerinduan
Demikian Puisi Tentang Janda yang Tangguh dalam Mengasuh Anak-Anaknya. Baca juga Puisi tentang Kerinduan Anak Terhadap Ibunya yang Telah Meninggal Dunia