Puisi Tentang Perjuangan Seorang Petani Menanam Padi_Para petani padi dan buruh tani harus selalu dihargai, karena lewat tangan merekalah bahan makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia dapat terus tersedia.
Jasa petani padi memang luar biasa, mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli pupuk dan untuk biaya operasional lainnya, walau kadang hasil yang didapat tidak sebanding dengan perjuangannya. Di mana ketika panen padi tiba, harganya bisa jatuh rendah tak terkira. Walau demikian, petani dan buruh tani tak pernah berhenti dalam perjuangannya. Sebagai contoh, di bawah ini merupakan sebuah kisah perjuangan seorang petani, yang terbingkai dalam puisi "Pak Tani"
Puisi Tentang Perjuangan Seorang Petani Menanam Padi
Pak Tani
(Karya masyhuri, 5 April 2017)
Waktu fajar menyingsing
Seiring doa shubuh di Musholla berakhir
Pulanglah seseorang ke rumah tua
Untuk berganti agenda...
Seperti hari-hari biasa,
Kenakan baju kebesaran dan...celana tiga perempat yang hampir punah
Serta caping dari bambu dan....tak beralas kaki
Itu gayamu...dan memang harus begitu
Pak tani dengan sepetak sawah
Di ujung desa sana ...
Berkarya setiap hari menanam padi,
Merawatnya selaksa anak sendiri
Bergantung pada keberuntungan
Antara matahari dan hujan
Selaras musim berganti menjelang,
Sampai tiba waktu panen
Pak tani sabarlah dalam menanti
Dan tak usah berkecil hati
Berbanggalah dengan profesi ini
Karena takkan ada suap dan korupsi
Jadi jangan takut tertangkap polisi
Sementara hari tlah sore
Pulanglah pak tani
Cuci pakaianmu untuk esok lagi
Karena takkan ada jatah seragam untukmu
Beristirahatlah.....
Jasa petani padi memang luar biasa, mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli pupuk dan untuk biaya operasional lainnya, walau kadang hasil yang didapat tidak sebanding dengan perjuangannya. Di mana ketika panen padi tiba, harganya bisa jatuh rendah tak terkira. Walau demikian, petani dan buruh tani tak pernah berhenti dalam perjuangannya. Sebagai contoh, di bawah ini merupakan sebuah kisah perjuangan seorang petani, yang terbingkai dalam puisi "Pak Tani"
Foto Petani Mencangkul di Sawah via http://www.kompasiana.com
Puisi Tentang Perjuangan Seorang Petani Menanam Padi
Pak Tani
(Karya masyhuri, 5 April 2017)
Waktu fajar menyingsing
Seiring doa shubuh di Musholla berakhir
Pulanglah seseorang ke rumah tua
Untuk berganti agenda...
Seperti hari-hari biasa,
Kenakan baju kebesaran dan...celana tiga perempat yang hampir punah
Serta caping dari bambu dan....tak beralas kaki
Itu gayamu...dan memang harus begitu
Pak tani dengan sepetak sawah
Di ujung desa sana ...
Berkarya setiap hari menanam padi,
Merawatnya selaksa anak sendiri
Bergantung pada keberuntungan
Antara matahari dan hujan
Selaras musim berganti menjelang,
Sampai tiba waktu panen
Pak tani sabarlah dalam menanti
Dan tak usah berkecil hati
Berbanggalah dengan profesi ini
Karena takkan ada suap dan korupsi
Jadi jangan takut tertangkap polisi
Sementara hari tlah sore
Pulanglah pak tani
Cuci pakaianmu untuk esok lagi
Karena takkan ada jatah seragam untukmu
Beristirahatlah.....